Baca Juga
- Ketahui bahwa micin sesungguhnya mengandung zat yang sering disebut sebagai glutamat. Glutamat yaitu asam amino yang diharapkan oleh badan alasannya perannya dalam membentuk protein. Selain membantu pengiriman sinyal-sinyal dalam otak , glutamat juga membantu fokus , ingatan , serta konsentrasi. Glutamat ternyata juga mampu memudahkan dikala kita mempelajari hal-hal baru. Selain itu , glutamat sendiri memang zat yang mampu membuat makanan menjadi lebih lezat.
Merupakan salah satu penyedap rasa alami , terdapat pada materi makanan yang biasanya mengandung glutamat ibarat misalnya tomat , jamur , keju , daging dan kecap. Selain itu , glutamat juga diproduksi oleh badan kita sendiri , contohnya saja di dalam ASI. Memang , glutamat dalam kemasan micin bukan dihasilkan secara alami melainkan menggunakan mesin di pabrik. Tapi jangan salah sangka dahulu , penyedap rasa micin dalam kemasan , biasanya diproduksi dari tetes tebu atau tepung tapioka , yang produksinya sendiri dijalankan melalui fermentasi mikroba.
Fermentasi dengan mikroba yaitu metode yang umum digunakan untuk mengolah makanan ibarat tempe , keju , dan tape. Makara dari segi materi baku dan proses pembuatannya , micin aman untuk dimakan. Meski terdengar tidak berbahaya , tapi tetap saja akan menjadi berbeda jikalau dikonsumsi berlebihan. Oleh alasannya itu , WHO sudah menetapkan batas aman konsumsi micin per harinya. Menurut WHO , micin akan aman dikonsumsi jikalau tak melebihi 6 gram per hari. Sementara , Menkes RI merekomendasikan batas aman micin sebanyak 5 gram.
Lalu berapakah rata-rata orang Indonesia dalam mengkonsumsi micin? Ternyata , per harinya orang Indonesia hanya mengkonsumsi sebanyak 0 ,65 gram. Jauh di bawah dari batas maksimal yang ditentukan. Makara sesungguhnya peluang kita untuk mengkonsumsi micin berlebihan kecil sekali. Dalam sebuah wawancara , hebat gizi dari University of Sydney , Leona Victoria Djajadi , mengungkap hal yang sama. Ia mengatakan jikalau mengkonsumsi micin tak akan membuat seseorang menjadi bodoh.
Hmm , bagaimana menurut kalian? Jelasnya boleh saja mengkonsumsi micin , akan tetapi tetap jaga semoga tidak berlebihan alasannya dapat menyebabkan afek negatif tertentu bagi badan Anda ya. (*)
🔙 Sebelumnya
Merupakan salah satu penyedap rasa alami , terdapat pada materi makanan yang biasanya mengandung glutamat ibarat misalnya tomat , jamur , keju , daging dan kecap. Selain itu , glutamat juga diproduksi oleh badan kita sendiri , contohnya saja di dalam ASI. Memang , glutamat dalam kemasan micin bukan dihasilkan secara alami melainkan menggunakan mesin di pabrik. Tapi jangan salah sangka dahulu , penyedap rasa micin dalam kemasan , biasanya diproduksi dari tetes tebu atau tepung tapioka , yang produksinya sendiri dijalankan melalui fermentasi mikroba.
Fermentasi dengan mikroba yaitu metode yang umum digunakan untuk mengolah makanan ibarat tempe , keju , dan tape. Makara dari segi materi baku dan proses pembuatannya , micin aman untuk dimakan. Meski terdengar tidak berbahaya , tapi tetap saja akan menjadi berbeda jikalau dikonsumsi berlebihan. Oleh alasannya itu , WHO sudah menetapkan batas aman konsumsi micin per harinya. Menurut WHO , micin akan aman dikonsumsi jikalau tak melebihi 6 gram per hari. Sementara , Menkes RI merekomendasikan batas aman micin sebanyak 5 gram.
Lalu berapakah rata-rata orang Indonesia dalam mengkonsumsi micin? Ternyata , per harinya orang Indonesia hanya mengkonsumsi sebanyak 0 ,65 gram. Jauh di bawah dari batas maksimal yang ditentukan. Makara sesungguhnya peluang kita untuk mengkonsumsi micin berlebihan kecil sekali. Dalam sebuah wawancara , hebat gizi dari University of Sydney , Leona Victoria Djajadi , mengungkap hal yang sama. Ia mengatakan jikalau mengkonsumsi micin tak akan membuat seseorang menjadi bodoh.
Hmm , bagaimana menurut kalian? Jelasnya boleh saja mengkonsumsi micin , akan tetapi tetap jaga semoga tidak berlebihan alasannya dapat menyebabkan afek negatif tertentu bagi badan Anda ya. (*)
🔙 Sebelumnya
Tag :
Informasi Kesehatan