Tips sehat, Informasi seputar Dunia Kesehatan, Pengobatan Herbal, dan berbagai Info Terkini Dunia Medikal tersaji lengkap

HIV/AIDS pada Anak – Penyebab Gejala dan Pengobatan

Baca Juga

HIV/AIDS pada Anak – Penyebab , Gejala , dan Pengobatan
- HIV (Human Immunodeficiency Virus) yakni virus yang menjadikan AIDS (sindrom defisiensi imun akuisita). Virus merusak atau menghancurkan sel kekebalan badan , sehingga sel kekebalan badan tidak bisa berperang melawan abuh atau kanker.

Sekitar 3 ,2 juta bawah umur di bawah 15 tahun hidup dengan AIDS pada final tahun 2013 , menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penyebab HIV pada Anak

Kebanyakan abuh HIV pada anak yakni diturunkan melalui ibu ke anak selama kehamilan , persalinan , dan menyusui. Namun , terimakasih kepada rejimen pengobatan pencegahan , sehingga insidensi penularan ibu-ke-anak untuk HIV menurun. Sejak pertengahan tahun 1990 , tes HIV dan rejimen obat pencegahan memperlihatkan hasil 90% penurunan jumlah anak yang terinfeksi HIV di Amerika Serikat. Kebanyakan kasus anak HIV/AIDS terkonsentrasi di tempat Afriksa Sub-Sahara.

Penyebab lain HIV meliputi:

Transfusi Darah. Transfusi darah menggunakan darah yang terinfeksi atau suntikan dengan jarum suntik yang tidak steril bisa menjadikan abuh HIV dan AIDS pada anak. Di Amerika Serikat dan negara maju lainnya , duduk perkara ini telah sepenuhnya terelminasi , namun pada negara miskin hal ini masih terjadi.

Penggunaan Obat Terlarang dengan Cara Suntikan. Pada area Eropa Timur dan Tengah , penggunaan obat suntik akan melanjutkan penyebaran HIV di antara orang-orang muda yang hidup di jalanan. Penelitian di Ukraina , prilaku berisiko tinggi menyerupai penggunaan jarum suntik bergantian , juga terjadi pada anak di bawah usia 10 tahun.

Transmisi Seksual. Meksipun pada anak penularan dengan kekerabatan seks bukan merupakan penyebab utama HIV/AIDS di antara bawah umur , hal ini terjadi saat bawah umur menjadi aktif secara seksual di usia awal-awalnya. Anak juga bisa terinfeksi melalui tindakan kekerasan seksual atau pemerkosaan.

Gejala

Banyak bayi dan anak hidup dengan HIV alasannya yakni ibunya terinfeksi. Namun , abuh tidak bisa ditegakkan hingga bayi lahir. Gejala abuh HIV bervariasi berdasarkan umur dan inidividu masing-masing , namun berikut ini yakni gejala yang sering terjadi:
  • Gagal bertumbuh sesuai chart standar untuk pertumbuhan
  • Kegagalan mencapai perkembangan sesuai milestone
  • Masalah otak dan sistem saraf , menyerupai kejang , susah jalan , nilai sekolah yang buruk
  • Sering mengalami sakit , menyerupai abuh indera pendengaran , flu , perut sakit , dan diare.
Karena HIV akan semakin parah , anak akan mengalami abuh oportunistik. Hal ini yakni abuh yang jarang terkait kesehatan namun dapat mematikan pada pasien HIV alasannya yakni sistem kekebalan tubuhnya tidak bekerja secara layak. Infeksi oportunistik yang seirng terjadi terkait HIV meliputi:
  • Pneumosistis pneumonia – abuh jamur di paru-paru
  • Infeksi serius terkait sitomegalovirus (CMV)
  • Kondisi jaringan parut pada paru-paru yang disebut dengan limfositik interstitial pneumonitis (LIP)
  • Oral trush (jamur pada mulut) atau iritasi popok (diaper rash) yang berat alasannya yakni abuh jamur Candida
Tatalakasana HIV dan AIDS pada Anak

Karena terjadi kemajuan dalam bidang pengobatan dan pencegahan , maka maut terkait AIDS di kalangan bawah umur semakin berkurang di dunia.

Terapi HIV dan AIDS biasanya sama pada anak dan dewasaa: kombinasi pengobatan antivirus untuk menjaga virus resisten (tidak mempan terhadap pengobatan). Namun , terdapat pertimbangan spesial saat mengobati anak. Beberapa obat HIV tidak tersedia dalam bentuk cair menyerupai sirup atau tetes , dan beberapa obat juga memperlihatkan efek samping serius pada anak.

Meskipun bawah umur tidak menunjukkan tanda atau gejala abuh HIV , dokter perlu memilih obat untuk meningkatkan kondisi kesehatan dan meningkatkan daya tahan hidup jangka panjang. Dokter seringkali memutuskan apakah pengobatan bergantung pada tes lab viral load (jumlah virus di cairan tubuh) dan kadar sel darah putih (sel kekebalan tubuh) yang disebut sel-T CD4 yang diserang oleh abuh HIV.

Bantuan untuk AIDS

Mengetahui anak Anda terkena HIV yakni hal yang berat dan menakutkan. Salah satu cara untuk mengatasi rasa takut yang tidak diketahui yakni untuk berguru sebanyak mungkin perihal HIV dan AIDS. Semakin banyak Anda tahu , semakin baik Anda akan dapat mengurus anak Anda.

Untuk menghilangkan ketakutan anak Anda , diskusikan penyakit dengan cara yang sesuai dengan usia anak. Biarkan anak Anda tahu itu pentingnya minum obat , dapat seumur hidup , untuk menjaga dari sakit. Kebanyakan maut HIV dan AIDS pada anak yakni sulitnya membangun kepatuhan minum obat.

Ketika komplikasi berkembang , cari tahu bagaimana memperlakukan dan menjaga anak. Sebagai contoh:

Kehilangan Selera Makan
Tawarkan banyak sekali makanan sepanjang hari , menghindari makanan menyerupai minuman berkarbonasi yang dapat membuat gas di lambung dan membuat anak Anda merasa kembung.

Diare
Berikan anak Anda banyak cairan , termasuk sup , jus buah yang diencerkan dengan air , dan larutan rehidrasi oral. Menawarkan makanan yang lembut , berair menyerupai kentang tumbuk , labu , dan wortel. Hindari lemak , makanan manis.

Batuk Pilek
Biarkan anak Anda beristirahat. Berikan banyak air dan cairan lainnya. Atasi sumbatan hidung dengan mengisi mangkuk besar atau panci dengan air yang sangat panas dan biarkan anak Anda menghirup uap dari air panas tersebut.

Sumber : Dokter Sehat
Back To Top