Baca Juga
- Pernah tidur menggunakan kipas angin? Pasti salah satu dari anda pernah menggunakannya. Tahukah anda , ternyata tidur menggunakan kipas angin dan mengarahkannya ke tubuh secara pribadi dapat menimbulkan kematian?
Jangan kaget , hal itu telah diteliti oleh beberapa peneliti , berikut 6 ancaman tidur pakai kipas angin yang kami lansir dari Tribunnews.com :
1. Tubuh kekurangan oksigen
Dampak negatif pertama yang terjadi pada tubuh kalau sering tidur menggunakan kipas angin ialah tubuh akan kekurangan oksigen.
Hal ini terjadi apabila arah kipas angin pribadi ditujukan ke wajah , terkena episode hidung dna lisan di dalam ruangan yang tidak memiliki fentilasi. Alhasil , udara yang berputar-putar di dalamnya tidak diperbaharui sehingga oksigen tidak dapat berfungsi dengan baik ketika dihirup tubuh kita.
2. Suhu tubuh menurun drastis
Saat hembusan angin menerpa tubuh kita di dalam kamar , suhu tubuh kita akan menurun. Hal itu pasti dan tentu belum berbahaya. Hanya saja , ketika sudah lebih adem , kadang kipas angin masih terus berputar dan menurunkan suhu kita menjadi lebih rendah lagi. Terutama ketika dalam keadaan tidur. Hasilnya suhu tubuh kita mampu saja menurun drastis.
Nah , umumnya , kondisi ini terjadi secara tiba-tiba pada ketika tekanan darah dan sistem pernafasan lagi terganggu. Dampak fatal , alasannya ialah mampu menggangu fungsi jantung dan paru-paru dalam tubuh.
Kaprikornus kalau pakai kipas angin lagi tidur dan suhu tubuh kau turun drastis , kau perlu memeriksa jantung dan paru-paru , tuh!
3. Dehidrasi
Bahaya selanjutnya ialah kau akan mengalami dehidrasi bahkan hipotermia. Kejadian ini pernah dijabarkan oleh Dr. Wendra Ali , soerang hebat syaraf.
Menurut dokter Ali , ketika seseorang berada dalam ruangan cuek dalam waktu yang lama maka tubuh akan mengalami kekeringan akhir dari kerja udara cuek yang menyerap air dalam tubuh.
Nah , apabila terjadi terus menerus sepanjang malam , maka kelembaban tubuh akan menurun hingga karenanya kita merasa kehausan bahkan dehidrasi. Ada kemungkinan juga terserang gejala hipotermia. What?
4. Gejala Hipotermia
Iya , hipotermia memang lebih sering terjadi di tempat ketinggian , biasanya disebut juga penyakit anak gunung. Namun gejalanya mampu saja terjadi dalam kondisi dimana tubuh merasa teramat sangat kedinginan meski kita sedang berada di daratan rendah.
Nah , kedinginan yang teralu lama ini mampu menimbulkan tubuh membeku akhir pembuluh darah mengerut yang mampu memutus ajaran darah yang menuju ke hidung , pendengaran , jari tangan dan jari kaki. Tubuh pun kadang menggigil , alasannya ialah suhu tubuh di dalam sudah gagal dijaga dalam suhu yang normal.
Gejala awal hipotermia terjadi apabila suhu kurang dari 36°C atau kedua kaki dan tangan terasa dingin. Selanjutnya disebut hipotermia berat bila suhu tubuh kurang dari 32°C. Ingat , ini suhu dalam tubuh , bukan ruangannya!
5. Penyakit Bell Palsy
Jangan anggap remeh soal dampak negatif memakai kipas angin. Kamu mampu saja terserang penyakit yang disebut bell palsy. Ini ialah penyakit dimana sistem syaraf wajah berkembang menjadi tegang , sulit senyum , dan susah berekspresi. Hal ini diakibatkan suhu cuek yang fokus menerpa episode wajah secara terus menerus sepanjang malam.
Nah , Samuel Zylgwyn kabarnya pernah mengidap Bell’s Palsy pada 2010 lalu. Meski sembuh dengan antibiotik , gotong royong sejauh ini , belum ditemukan penelitian ilmiah bagaiman cara mencegah Bell’s palsy ini. Namun Samuel Zlygwyn pernah memperingatkan biar jangan terkena udara cuek terlalu sering , terutama yang pribadi menerpa wajah kita.
Oh iya , biasakan juga untuk melaksanakan olahraga wajah. Selain itu , menjaga tubuh biar tidak kelelahan dan mengkonsumsi makanan bergizi ialah cara yang mampu dicoba untuk mengurangi risiko Bell’s Palsy.
Daripada punya wajah asimatris dan kaku? Lebih baik jauhkan kipas dari muka!
6. Menyebabkan kematian
Nah , ancaman paling fatal bila seseorang sering tekena kipas angin ialah mereka mampu mengalami final hidup mendadak. Catatan pentingnya , kipas angin pembunuh ini datang ketika kita menggunakan kipas angin sepanjang malam selama tertidur di ruangan yang tidak terdapat fentilasi udara (*lihat point pertama).
Penjelasannya , peristiwa ini disebabkan karena adanya peningkatan kadar CO2 dan penurunan O2 dalam ruangan. Sehingga mampu saja , bila oksigen itu menipis , kita pun habis!
Jangan kaget , hal itu telah diteliti oleh beberapa peneliti , berikut 6 ancaman tidur pakai kipas angin yang kami lansir dari Tribunnews.com :
1. Tubuh kekurangan oksigen
Dampak negatif pertama yang terjadi pada tubuh kalau sering tidur menggunakan kipas angin ialah tubuh akan kekurangan oksigen.
Hal ini terjadi apabila arah kipas angin pribadi ditujukan ke wajah , terkena episode hidung dna lisan di dalam ruangan yang tidak memiliki fentilasi. Alhasil , udara yang berputar-putar di dalamnya tidak diperbaharui sehingga oksigen tidak dapat berfungsi dengan baik ketika dihirup tubuh kita.
2. Suhu tubuh menurun drastis
Saat hembusan angin menerpa tubuh kita di dalam kamar , suhu tubuh kita akan menurun. Hal itu pasti dan tentu belum berbahaya. Hanya saja , ketika sudah lebih adem , kadang kipas angin masih terus berputar dan menurunkan suhu kita menjadi lebih rendah lagi. Terutama ketika dalam keadaan tidur. Hasilnya suhu tubuh kita mampu saja menurun drastis.
Nah , umumnya , kondisi ini terjadi secara tiba-tiba pada ketika tekanan darah dan sistem pernafasan lagi terganggu. Dampak fatal , alasannya ialah mampu menggangu fungsi jantung dan paru-paru dalam tubuh.
Kaprikornus kalau pakai kipas angin lagi tidur dan suhu tubuh kau turun drastis , kau perlu memeriksa jantung dan paru-paru , tuh!
3. Dehidrasi
Bahaya selanjutnya ialah kau akan mengalami dehidrasi bahkan hipotermia. Kejadian ini pernah dijabarkan oleh Dr. Wendra Ali , soerang hebat syaraf.
Menurut dokter Ali , ketika seseorang berada dalam ruangan cuek dalam waktu yang lama maka tubuh akan mengalami kekeringan akhir dari kerja udara cuek yang menyerap air dalam tubuh.
Nah , apabila terjadi terus menerus sepanjang malam , maka kelembaban tubuh akan menurun hingga karenanya kita merasa kehausan bahkan dehidrasi. Ada kemungkinan juga terserang gejala hipotermia. What?
4. Gejala Hipotermia
Iya , hipotermia memang lebih sering terjadi di tempat ketinggian , biasanya disebut juga penyakit anak gunung. Namun gejalanya mampu saja terjadi dalam kondisi dimana tubuh merasa teramat sangat kedinginan meski kita sedang berada di daratan rendah.
Nah , kedinginan yang teralu lama ini mampu menimbulkan tubuh membeku akhir pembuluh darah mengerut yang mampu memutus ajaran darah yang menuju ke hidung , pendengaran , jari tangan dan jari kaki. Tubuh pun kadang menggigil , alasannya ialah suhu tubuh di dalam sudah gagal dijaga dalam suhu yang normal.
Gejala awal hipotermia terjadi apabila suhu kurang dari 36°C atau kedua kaki dan tangan terasa dingin. Selanjutnya disebut hipotermia berat bila suhu tubuh kurang dari 32°C. Ingat , ini suhu dalam tubuh , bukan ruangannya!
5. Penyakit Bell Palsy
Jangan anggap remeh soal dampak negatif memakai kipas angin. Kamu mampu saja terserang penyakit yang disebut bell palsy. Ini ialah penyakit dimana sistem syaraf wajah berkembang menjadi tegang , sulit senyum , dan susah berekspresi. Hal ini diakibatkan suhu cuek yang fokus menerpa episode wajah secara terus menerus sepanjang malam.
Nah , Samuel Zylgwyn kabarnya pernah mengidap Bell’s Palsy pada 2010 lalu. Meski sembuh dengan antibiotik , gotong royong sejauh ini , belum ditemukan penelitian ilmiah bagaiman cara mencegah Bell’s palsy ini. Namun Samuel Zlygwyn pernah memperingatkan biar jangan terkena udara cuek terlalu sering , terutama yang pribadi menerpa wajah kita.
Oh iya , biasakan juga untuk melaksanakan olahraga wajah. Selain itu , menjaga tubuh biar tidak kelelahan dan mengkonsumsi makanan bergizi ialah cara yang mampu dicoba untuk mengurangi risiko Bell’s Palsy.
Daripada punya wajah asimatris dan kaku? Lebih baik jauhkan kipas dari muka!
6. Menyebabkan kematian
Nah , ancaman paling fatal bila seseorang sering tekena kipas angin ialah mereka mampu mengalami final hidup mendadak. Catatan pentingnya , kipas angin pembunuh ini datang ketika kita menggunakan kipas angin sepanjang malam selama tertidur di ruangan yang tidak terdapat fentilasi udara (*lihat point pertama).
Penjelasannya , peristiwa ini disebabkan karena adanya peningkatan kadar CO2 dan penurunan O2 dalam ruangan. Sehingga mampu saja , bila oksigen itu menipis , kita pun habis!
Tag :
Informasi Kesehatan