Baca Juga
- Akhir-akhir ini rokok elektrik atau yang biasa disebut vape sudah mulai diperbincangkan. Ada sebagian kalangan yang menyebutkan kalau menggunakan vape lebih baik dari pada menghisap rokok konvesial pada umumnya. Namun ternyata itu yaitu salah kaprah , dua-duanya sama-sama mengandung ancaman bagi kesehatan.
Menggunakan Vape (vaping) memang tidak menghasilkan asap menyerupai hasil pembakaran pada rokok tembakau , melainkan uap. Namun yang perlu digarisbawahi , tetap ada efek yang dihasilkan ketika menghembuskan uap vaping di ruangan tertutup.
Efek terhadap orang lain (second hand smoke) tetap ada mengingat penggunaan rokok elektrik ini menghasilkan emisi partikel halus nikotin dan zat-zat berbahaya lain ke udara di ruang tertutup , hal ini disebabkan karena cairan di dalam vaping mengandung nikotin serta Propylene glycol.
Baca juga : Cara Ampuh Agar Berhenti Merokok!
Adiksi
Keracunan
Bahaya terhadap sistem pernapasan
Menggunakan Vape (vaping) memang tidak menghasilkan asap menyerupai hasil pembakaran pada rokok tembakau , melainkan uap. Namun yang perlu digarisbawahi , tetap ada efek yang dihasilkan ketika menghembuskan uap vaping di ruangan tertutup.
Efek terhadap orang lain (second hand smoke) tetap ada mengingat penggunaan rokok elektrik ini menghasilkan emisi partikel halus nikotin dan zat-zat berbahaya lain ke udara di ruang tertutup , hal ini disebabkan karena cairan di dalam vaping mengandung nikotin serta Propylene glycol.
Baca juga : Cara Ampuh Agar Berhenti Merokok!
Nikotin merupakan salah satu materi yang terdapat pada rokok tembakau , sedangkan Propylene glycol yaitu suatu zat yang dapat menyebabkan iritasi kalau dihirup. Biasanya zat ini digunakan untuk pembuatan shampoo , sebagai pengawet makanan dan pelarut obat-obatan.
Bahaya Vape
Berikut Bahaya Vape yang kami lansir dari Doktersehat.com :Adiksi
Vaping merupakan cara gres memasukkan nikotin dalam tubuh. Nikotin menimbulkan efek buruk terhadap badan yaitu adrenalin meningkat , tekanan darah meningkat dan juga menimbulkan ketagihan.
Keracunan
Terdapat sebuah kasus ajal anak karena hal ini. Namun resiko kemungkin ini terjadi tidaklah terlalu besar , namun harus dihindari.
Bahaya terhadap sistem pernapasan
Ada peringatan dari pabrik rokok elektrik yang menyatakan :Bagi konsumen yang memiliki penyakit paru (misalnya asma , PPOK , bronkitis , pneumonia) uap yang dihasilkan rokok elektronik dapat menimbulkan serangan asma , sesak napas , batuk hingga radang paru-paru. Jangan gunakan produk ini kalau mengalami keadaan di atas. Hal ini menyampaikan bahwa produk ini benar-benar berbahaya , terutama untuk sistem pernapasan.
Laporan kasus langsung lain yang dirawat karena mengalami penyakit akhir rokok elektronik
diantaranya: pneumonia , gagal jantung , disorientasi , kejang , hipotensi , luka bakar akhir meledaknya rokok elektronik di mulut.
diantaranya: pneumonia , gagal jantung , disorientasi , kejang , hipotensi , luka bakar akhir meledaknya rokok elektronik di mulut.
Kemudian menurut dr.Devika Yuldharia dari Alodokter.com , mengatakan bahwa Merokok merupakan kebiasaan yang kurang baik bagi kesehatan. Saat ini telah berkembang rokok elektrik. Rokok elektrik dapat digunakan sebagai langkah awal untuk berhenti merokok tembakau.
Hingga kini penggunaan rokok elektrik masih menjadi pro dan kontra di kalangan para pakar dan peneliti. Penelitian menyampaikan 60% orang yang ingin berhenti merokok diprediksi akan melancarkan upayanya kalau mereka beralih menggunakan rokok elektrik. Namun penelitian lain menyampaikan rokok elektrik tidak bisa menolong perokok mengatasi kecanduan merokok kalau penelitian dilakukan terhadap kelompok perokok secara umum.
Anda harus tetap hati-hati dengan rokok elektrik karena status keamanannya terutama untuk jangka panjang masih belum diketahui. World Health Organization (WHO) pun telah menganjurkan produsen rokok elektrik untuk tidak mengklaim produknya sebagai alat bantu berhenti merokok hingga ada bukti ilmiah berpengaruh yang mendukung hal tersebut.
Menurut WHO , uap rokok elektrik mengandung zat kimia berbahaya yang dapat menimbulkan polusi udara. Menurut BPOM , rokok elektrik mengandung nikotin cair dan materi pelarut propilen glikol , dieter glikol , dan gliserin. Jika semua materi itu dipanaskan akan menghasilkan senyawa nitrosamine. Senyawa tersebut dapat menyebabkan kanker.
Baca juga : Awas! Ternyata Vape Bisa Meledak di Wajah Anda
Beberapa penelitian menemukan bahwa rokok elektrik dapat memicu inflamasi dalam badan , abuh paru-paru dan meningkatkan risiko asma , stroke serta penyakit jantung.
Oleh alasannya yaitu itu sebaiknya anda mengurangi merokok , baik itu rokok tembakau ataupun rokok elektrik. Sayangi badan anda dengan melaksanakan perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup sehat dengan tidak merokok.
Hingga kini penggunaan rokok elektrik masih menjadi pro dan kontra di kalangan para pakar dan peneliti. Penelitian menyampaikan 60% orang yang ingin berhenti merokok diprediksi akan melancarkan upayanya kalau mereka beralih menggunakan rokok elektrik. Namun penelitian lain menyampaikan rokok elektrik tidak bisa menolong perokok mengatasi kecanduan merokok kalau penelitian dilakukan terhadap kelompok perokok secara umum.
Anda harus tetap hati-hati dengan rokok elektrik karena status keamanannya terutama untuk jangka panjang masih belum diketahui. World Health Organization (WHO) pun telah menganjurkan produsen rokok elektrik untuk tidak mengklaim produknya sebagai alat bantu berhenti merokok hingga ada bukti ilmiah berpengaruh yang mendukung hal tersebut.
Menurut WHO , uap rokok elektrik mengandung zat kimia berbahaya yang dapat menimbulkan polusi udara. Menurut BPOM , rokok elektrik mengandung nikotin cair dan materi pelarut propilen glikol , dieter glikol , dan gliserin. Jika semua materi itu dipanaskan akan menghasilkan senyawa nitrosamine. Senyawa tersebut dapat menyebabkan kanker.
Baca juga : Awas! Ternyata Vape Bisa Meledak di Wajah Anda
Beberapa penelitian menemukan bahwa rokok elektrik dapat memicu inflamasi dalam badan , abuh paru-paru dan meningkatkan risiko asma , stroke serta penyakit jantung.
Oleh alasannya yaitu itu sebaiknya anda mengurangi merokok , baik itu rokok tembakau ataupun rokok elektrik. Sayangi badan anda dengan melaksanakan perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup sehat dengan tidak merokok.
Untuk itu lebih kami sarankan untuk tidak menggunakan vape , apalagi rokok biasa. Karena dua-duanya mempunyai resiko bagi kesehatan anda.
Referensi :
Tag :
Informasi Kesehatan